Presidensi G20 Indonesia 2022: Apa itu G20, Topik Yang Dibahas, dan Lokasi
Kamu udah tau belum kalo menjelang akhir tahun ini Indonesia bakal diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah sebuah event global! Pada tanggal 23 hingga 24 Oktober 2022 nanti, KTT G20 akan dilaksanakan di Indonesia lho. Yuk kita bahas, apa sih G20 itu?
Apa itu G20?
G20 adalah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari beberapa negara, yaitu:
- Afrika Selatan
- Amerika Serikat
- Arab Saudi
- Argentina
- Australia
- Brasil
- India
- Indonesia
- Inggris
- Italia
- Jepang
- Jerman
- Kanada
- Meksiko
- Republik Korea
- Rusia
- Perancis
- Tiongkok
- Turki dan Uni Eropa
Sejarah G20
Dibentuk pada tahun 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara-negara maju dan berkembang untuk bekerja sama mengatasi krisis, utamanya yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. Adapun tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
G20 pada awalnya merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada 2010 dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan.
Sejak saat itu G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track). Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).
Topik Yang Dibahas
Tema G20 kali ini yaitu “Recover Together, Recover Stronger”. Topik yang menjadi fokus pembahasan di G20 kali ini adalah pertemuan Financial Track dan Sherpa Track. Dalam pertemuan Sherpa Track, beberapa isu penting akan diangkat, di antaranya agrikultur, antikorupsi, ekonomi digital, energi berkelanjutan, investasi, ketenagakerjaan, kesehatan, lingkungan hidup, pembangunan, juga perdagangan.
Sementara itu, dalam pertemuan Financial Track, sejumlah isu yang diangkat akan berputar pada topik fiskal, pajak, serta kebijakan moneter. Ada enam agenda prioritas yang akan dibahas pada pertemuan Financial Track, yaitu tentang exit strategy untuk pemulihan ekonomi, pencarian cara untuk mengatasi scaring effect krisis ekonomi, sistem pembayaran digital, sustainable finance, inklusi keuangan, serta perpajakan internasional.
Agenda Prioritas Jalur Keuangan dalam G20 Indonesia 2022
1. Exit Strategy to Support Recovery
Membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).
2. Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth
Mengatasi dampak berkepanjangan (scarring effect) krisis dengan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan jangka panjang, memperhatikan ketenagakerjan, rumah tangga, sektor korporasi, dan sektor keuangan.
3. Payment System in Digital Era
Standar pembayaran lintas batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).
4. Sustainable Finance
Membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan
5. Financial Inclusion: Digital Financial Inclusion & SME Finance
Memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif bagi underserved community yaitu wanita, pemuda, dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.
6. International Taxation
Membahas perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).
Manfaat Bagi Indonesia
- Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
- Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.
- Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
- Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
- Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
- Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
- Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.
Logo Presidensi G20 Indonesia 2022
Lokasi G20 Indonesia 2022
KTT G20 yang berlangsung di pulau Bali ini, rencananya akan digelar di kawasan Nusa Dua. Untuk itu, pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan sejumlah infrastruktur di Bali untuk menyambut datangnya para anggota G20 serta delegasi-delegasi yang akan hadir di pertemuan istimewa ini.
Jalan tol yang menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan kawasan Nusa Dua telah dipercantik dengan penataan ulang, penanaman berbagai macam bunga, serta penanaman pohon bakau. Kawasan Nusa Dua sendiri telah memiliki dua convention center. Nantinya, convention center tersebut akan dijadikan tempat berlangsungnya KTT G20. Enam belas hotel berbintang serta 3 vila mewah dengan layanan dan fasilitas eksklusif juga telah tersedia untuk menampung sekitar 21.000 orang delegasi.